Latest Posts

Pengertian Wireless, Standarisasi Jaringan Nirkabel dan Pemanfaatannya, dan Fungsi Access Point

1. Pengertian WIFI / WIRELESS DAN CARA KERJANYA


Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.

Cara Kerja Wireless

Ada 3 komponen yang dibutuhkan agar komponen-komponen yang berada dalam wilayah jaringan wireles bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, komponen-komponen tersebut adalah :

1.Sinyal Radio (Radio Signal).
2.Format Data (Data Format).
3.Struktur Jaringan atau Network (Network Structure)

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
1.     Physical Layer (Lapisan Fisik)
2.     Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3.     Network Layer (Lapisan Jaringan)
4.     Transport Layer (Lapisan Transport)
5.     Session Layer (Lapisan Sesi)
6.     Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7.     Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Komponen-komponen yang telah disebutkan diatas, masing-masing komponen berada dalam lapisan yang berbeda-beda. komponen-komponen tersebut bekerja dan mengontrol lapisan berbeda. 

Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan-pantulan, difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.

Sumber :http://asooygebooy.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-cara-kerja-wireless-wi.html


2. Standarisasi Jaringan Nirkabel dan Pemanfaatannya



Jaringan Nirkabel adalah jaringan tanpa kabel yang artinya proses penyampaian data dilakukan melalui udara dengan memamfaatkan gelombang elektromagnetik. Karena menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi datanya, maka komponen wireless yang akan Anda gunakan harus memiliki standart frekuensi yang sama. Sehingga walaupun berbeda vendor pembuatnya komponen wireless tersebut tetap dapat berkomunikasi asalkan menggunakan standar frekuensi yang sama. Standarisasi Jaringan Wireless didefinisikan oleh IEEE(institute of Electrical and Electronics Engineers). 



Pada tahun 1997, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) membuat standar WLAN pertama. Mereka menyebutnya 802.11 sesuai nama tim yang membentuk dan mengembangkan sistem ini. Sayangnya, 802.11 hanya mendukung bandwidth jaringan maksimum 2 Mbps - terlalu lambat untuk aplikasi-aplikasi yang penting. Karena itu, produk lama IEEE ini tidak diproduksi lagi untuk ke depannya.







IEEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Mbps.


IEEE 802.11 berkembang menjadi IEEE 802.11b.




IEEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
IEEE berkembang lagi dari standar awal, 802.11, pada bulan Juli 1999, menciptakan spesifikasi baru 802.11b. 802.11b mendukung bandwidth sampai 11 Mbps, sebanding dengan Ethernet tradisional.
802.11b menggunakan sinyal frekuensi radio tidak teratur yang sama (2,4 GHz) dengan standar 802.11 yang asli. Para vendor lebih suka menggunakan frekuensi ini untuk menurunkan biaya produksi mereka. Karena tidak beraturan, 802.11b ini dapat menimbulkan gangguan dari oven microwave, telepon tanpa kabel, dan peralatan lain yang menggunakan frekuensi yang sama 2,4 GHz. Namun, dengan menginstal 802.11b gear pada jarak yang wajar dari peralatan lain, interferensi dengan mudah dapat dihindari. 
·         Keuntungan dari 802.11b - biaya terendah; jangkauan sinyal yang baik dan tidak mudah terhalan.
·         Kerugian 802.11b - kecepatan maksimumnya paling lambat; peralatan rumah tangga dapat mengganggu frekuensi yang dihasilkan.
IEEE 802.11b disempurnakan oleh IEEE 802.11a.


IEEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.

Sementara 802.11b masih dalam pengembangan, IEEE membuat ekstensi kedua dari 802.11 yang disebut 802.11a. Karena 802.11b mendapatkan popularitas jauh lebih cepat dibanding 802.11a, sebagian orang percaya bahwa 802.11a diciptakan setelah 802.11b. Faktanya, 802.11a dibuat pada waktu yang sama. Karena biaya yang lebih tinggi, 802.11a biasanya ditemukan pada jaringan usaha yang lebih baik sedangkan 802.11b melayani pasar dalam negeri.

802.11a mendukung bandwidth sampai 54 Mbps dan sinyal berada dalam spektrum frekuensi teratur sekitar 5 GHz. Frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan 802.11b yang berfrekuensi lebih pendek. Frekuensi yang lebih tinggi berarti juga sinyal 802.11a lebih sulit menembus dinding dan penghalang lainnya.

Karena 802.11a dan 802.11b menggunakan frekuensi yang berbeda, kedua teknologi tidak kompatibel satu sama lain. Beberapa vendor menawarkan hybrid 802.11a / b peralatan jaringan, tetapi produk ini hanya melaksanakan dua sisi standar samping (masing-masing perangkat yang terhubung harus menggunakan salah satu standar dalam pemakaiannya).
·         Keuntungan dari 802.11a - kecepatan maksimum cukup cepat; frekuensi diatur untuk mencegah interferensi sinyal dari perangkat lain.
·         Kerugian 802.11a – biaya tertinggi; jangkauan sinyal yang pendek, lebih mudah terhambat.
IEEE 802.11a berkembang menjadi IEEE 802.11g. 


IEEE 802.11g yaitu standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.


Pada tahun 2002 dan 2003, produk WLAN mendukung standar baru yang disebut 802.11g. 802.11g mencoba untuk menggabungkan teknologi terbaik dari kedua 802.11a dan 802.11b. 802.11g mendukung bandwidth sampai 54 Mbps, dan menggunakan frekuensi 2,4 Ghz untuk rentang yang lebih besar. 802.11g kompatibel dengan 802.11b, yang berarti bahwa jalur akses 802.11g akan bekerja dengan adapter jaringan nirkabel 802.11b dan sebaliknya.
·         Kelebihan 802.11g - kecepatan maksimum lebih cepat; jangkauan sinyal yang baik dan tidak mudah terhalan.
·         Kerugian 802.11g - biaya lebih mahal dari 802.11b; peralatan dapat terganggu pada sinyal frekuensi yang tidak teratur. 
IEEE 802.11g berkembang menjadi IEEE 802.11n.


IEEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.

Standar IEEE terbaru dalam kategori Wi-Fi adalah 802.11n. Ia dirancang untuk memperbaiki fitur 802.11g dalam jumlah bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan beberapa sinyal nirkabel dan antena (disebut MIMO teknologi).

Ketika standar ini selesai, koneksi 802.11n harus mendukung kecepatan data yang lebih dari 100 Mbps. 802.11n juga menawarkan jangkauan yang lebih baik dari standar Wi-Fi sebelumnya karena intensitas sinyal meningkat. Peralatan 802.11n akan kompatibel dengan alat-alat 802.11g.
·         Keunggulan dari 802.11n - kecepatan maksimum serta jangkauan sinyal tercepat dan terbaik; lebih tahan terhadap sinyal interferensi dari sumber-sumber luar.
·         Kelemahan 802.11n - standar belum selesai; biaya lebih tinggi dari 802.11g, penggunaan beberapa sinyal akan sangat mungkin terganggu bila berdekatan dengan 802.11b/g berbasis jaringan.
 IEEE 802.11s


IEEE 802.11s adalah draft amandemen IEEE 802.11 untuk jaringan mesh, mendefinisikan bagaimana perangkat nirkabel dapat interkoneksi untuk menciptakan jaringan WLAN mesh, yang dapat digunakan untuk topologi statis dan jaringan ad hoc.

Hal ini memperluas standar IEEE 802.11 MAC dengan mendefinisikan arsitektur dan protokol yang mendukung pengiriman broadcast / multicast dan unicast menggunakan "radio-aware metrics over self-configuring multi-hop topologies."

Sebuah perangkat jaringan mesh 802.11s dilabelkan sebagai Mesh Station (mesh STA). Mesh STAs tersambung dengan satu sama lain, dimana jalur mesh dapat dibangun dengan menggunakan protokol routing. 802.11s mendefinisikan default routing protocol (Hybrid Wireless Mesh Protokol, atau HWMP) , yang memungkinkan vendor untuk beroperasi menggunakan protokol alternatif. HWMP terinspirasi oleh kombinasi AODV (RFC 3561) dan tree-based routing.

Mesh STAs adalah perangkat-perangkat individu yang menggunakan jasa mesh untuk berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan. Mereka juga dapat ditempatkan bersama 802.11 Access Point (AP) dan menyediakan akses ke jaringan mesh untuk stasiun 802.11 (Stas) yang memiliki ketersediaan tempat yang luas. STAs mesh juga dapat menempatkan dengan sebuah portal 802,11 yang berperan sebagai gateway dan menyediakan akses ke satu atau lebih ke jaringan non-802.11. Dalam kedua kasus ini, 802.11s menyediakan mekanisme proxy yang memberikan dukungan untuk mengatasi perangkat non-mesh 802, sehingga memungkinkan end-point untuk dapat menyadari alamat eksternal.

802.11s juga mencakup mekanisme untuk menyediakan akses jaringan deterministik, kerangka untuk kontrol kemacetan dan penyimpanan daya.

Sumber: http://elisaanggr.blogspot.com/2013/09/standarisasi-jaringan-nirkabel-dan.html

3. Fungsi Access Point

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Sumber: http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-wireless-access-point-fungsi-access-point-penerapan-access-point/

Tutorial ClearOS Menggunakan VMWare


Apa Itu DHCP Server, DHCP Client, DNS, Dan DHCP Relay

DHCP Server Dan DHCP Client
serverDHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
dhcp3
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP Server
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)
dhcp1
  1. IP Least Request, Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
  2. IP Least Offer, DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client tersebut.
  3. IP Lease Selection, Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
  4. IP Lease Acknowledge, DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Kelebihan DHCP Server
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Kekurangan DHCP Server
  • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.


Apa itu DNS server?

Suatu DNS server adalah suatu komputer yang menjalankan program DNS server, seperti DNS server services atau Berkeley Internet Name Domain (BIND). DNS server mengandung informasi database DNS tentang bagian dari stuktur tree dari domain DNS dan permintaan resolusi nama yang diminta oleh client DNS.

Server DNS awalnya didesign untuk mencari host pada ARPANET dan Stanford Research Institute (SRI) memelihara file hosts.txt. jika suatu komputer akan ditambahkan ke jaringan, informasi dari komputer tersebut dikirim lewat email ke SRI.

Hirarki Namespace

System penamaan yang mana server DNS berlandaskan padanya adalah struktur tree logical dan hirarki yang disebut DNS namespace. Pada root top-level domain di manage secara central, sementara second-level domain dan level dibawahnya di manage oleh ownernya. Server DNS root memelihara hanya entry data dari top level-domain sebagai referral.

system hirarki dari DNS

Zones / domains

Domain dalam DNS server adalah bagian dari namespace yang merujuk ke semua resources dalam suatu environment. Sementara Zone dalam DNS server dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Porsi dalam namespace yang mengandung domain
  • Satu porsi yang berdekatan dengan namespace dimana server tersebut adalah authoritative. DNS server bisa authoritative untuk satu atau beberapa zone, dan suatu zone dapat terdiri dari satu atau lebih domain yang berdekatan.
  • Direpresentasikan oleh sebuah file yang disimpan dalam sebuah DNS server. File Zone berisikan record resource untuk zone dimana server tersebut adalah authoritative. Dalam banyak implementasi DNS server, data Zone tersimpan dalam file text; akan tetapi; DNS server yang dijalankan dalam domain controller Windows 2000 ataupun Windows 2003 dapat juga menyimpan file informasi Zone dalam active directory.
  • Awalnya menyimpan semua informasi tentang satu domain.

DNS resolver

Suatu DNS resolver adalah suatu layanan yang menggunakan protocol DNS untuk mencari informasi dari DNS server. DNS resolver berkomunikasi baik dengan DNS server remote atau program DNS server yang ada di local komputer. Dalam Windows 2003, fungsi dari DNS resolver dilakukan oleh layanan DNS client. Disamping bertindak sebagai DNS resolver, layanan DNS Client memberikan fungsi tambahan dari pemetaan cache DNS.

Resource record

Resource record adalah isian database DNS yang dipakai untuk menjawab pertanyaan client. Server DNS mengandung resource record yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tentang porsi dari DNS namespace.
  • Alamat host (A), yang merupakan isian terbanyak dari resource record dalam suatu zone database dari DNS server yang menghubungkan antara computer (hosts) dengan alamat IP nya.
  • Alias (CNAME) atau disebut juga canonical name, bisa anda gunakan untuk lebih dari satu nama untuk sebuah host tunggal.
  • Mail exchanger (MX) dalam DNS server, digunakan dalam aplikasi email untuk mencari lokasi server email dalam suatu zone.
  • Pointer (PTR) dalam DNS server, digunakan dalam lookup zone reverse yang merupakan pencarian nama host berdasarkan alamat IP atau FQDN (fully qualified domain name).
  • Service location (SRV) digunakan untuk menspesifikasikan lokasi dari layanan specific dalam suatu domain.

Delegation

Rasanya tidak mungkin untuk mengelola namespace yang berskala besar seperti Internet tanpa mendelegasikan administrasi domain-2. Melalui suatu proses delegasi, suatu zone baru dibentuk jika tanggungjawab suatu sub-domain dalam namespace DNS diserahkan ke entitas terpisah. Entitas yang terpisah ini dapat merupakan organisasi otonomi atau suatu cabang bisnis anda.
Delegasi suatu sub-domain dalam DNS server secara physic memisahkan record DNS kedalam file terpisah.
zone DNS delegation

Jenis server DNS

Jenis server DNS merujuk pada jenis zone dimana server tersebut hosting – atau, dalam kasus server Cache-only (sever DNS yang hanya berfungsi sebagai cache) dia tidak hosting sama sekali.

Primary name server

  • Menyimpan copy dari file zone untuk zone tersebut, pusat dari update zone.
  • Perubahan atau update yang dibuat pada suatu zone dibuat pada primary server.
  • Dengan Windows 2003, anda dapat men-deploy primary zone sebagai standard primary zone atau primary zone terintegrasi dengan active directory.

Secondary name server

suatu rekomendasi dalam spesifikasi design, bisa memberikan offload traffic permintaan DNS di suatu area yang mempunyai load permintaan dan pengunaan yang sangat besar.
  • Sebagai copy backup dari file zone jika primary server down
  • Disimpan terpisah secara physic
  • Membuat Pointer ke primary name server dan melakukan transfer zone secara periodic.

Caching name-server

  • Tidak hosting zone manapun
  • Tidak authoritative untuk suatu zone manapun
  • Sebagai cache lookup saja, terbatas apa yang dia cache saat dia meresolve permintaan dari clients.
  • Melakukan permintaan DNS dan menyimpan hasilnya
Dalam suatu environment Berkeley Internet Name Domain (BIND), primary name server sering dirujuk sebagai master name server sementara secondary nae server di refernsikan sebagai slave name server dalam suatu jaringan komputer enterprise.



DHCP Relay
DHCP (untuk Dynamic Host Configuration Protocol) agen relay adalah Protokol Bootstrap yang relay DHCP pesan antara klien dan server untuk DHCP pada Jaringan IP yang berbeda. 
Ini bisa menjadi host atau router IP yang “mendengarkan” pesan klien DHCP disiarkan di subnet dan relai mereka ke server DHCP dikonfigurasi. DHCP server kemudian akan mengirim respon lagi menggunakan agen relay DHCP kembali ke klien DHCP. 
Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau bahkan ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyaknya PC itu.
Yang mudah tentu menggunakan DHCP Server, namun bagaimana bila segmen dari DHCP Server tersebut berbeda dengan letak PC yang ingin mendapat IP itu? Jawabannya adalah menggunakan DHCP Relay.
Dalam tutorial ini, digunakan topologi seperti dibawah ini :

Perbedaan Antara ACER ALTOS AT110F1-PDC (G620/2/500/DOS) Dan Dell Power Edge R2 10 11-E3 1220

ACER ALTOS AT110F1-PDC (G620/2/500/DOS)


SPESIFIKASINYA

Intel Pentium DualCore G620-2.6GHz, RAM 2GB, HDD 500GB, DVD/RW, VGA Intel® HD Graphics, Tower chassis, DOS.

Platform
Tower server
#1 Processor Onboard
Intel Pentium DualCore G620-2.6GHz
Chipset
Chipset Intel 3200 
Standard Memory
2GB DDR II 800 Unbuffered ECC up to 8 Gb (4slots) 
Max. Memory
8 GB (4 DIMMs)
Hard Drive
500GB SATA easy swap 
Optical Drive
DVD±RW
Networking
Integrated Gigabit Ethernet (10/100/1000 Mbps) ports
Chassis Form Factor
Tower Chassis
Power Supply Type
300W
O/S Provided
DOS
Standard Warranty
3 Years service & spareparts 

Harga :Rp 7.244.700



Dell Power Edge R2 10 11-E3 1220

SPESIFIKASINYA

Intel Xeon E3-1220 - 3.1Ghz, Ram 4GB, HDD 2x500GB SATA non hotlpug, NIC Gigabit , DVDRW, DOS

Platform
Rack server
#1 Processor Onboard
Intel Xeon Processor E3-1220 (8M Cache, 3.10 GHz)
Chipset
Intel® C202 Server Chipset
Standard Memory
4 GB (1x4GB) DDR3-10600 Unbuffered DIMMs 1333 MHz
Max. Memory
32 GB (4 DIMMs)
Video Type
Integrated Matrox G200e 8 MB
Controller
PERC H200 (6Gb/s)
Hard Drive
2 x 500GB SATA non hotplug
Optical Drive
DVD±RW
Networking
Integrated Gigabit Ethernet (10/100/1000 Mbps) ports
Chassis Form Factor
Tower Chassis
Power Supply Type
250W
O/S Provided
DOS
Standard Warranty
3 Years warranty by Dell Indonesia

Harga : Rp 18.191.700

Diantara 2 merek server diatas Dell Power Edge R2 10 11-E3 1220 lebih bagus dibanding dengan ACER ALTOS AT110F1-PDC (G620/2/500/DOS) karena lebih bagus dan dilihat dari perbedaan harga sangat berbeda maupun spesifikasinya